Berjalan di tengah ranting dalam gelap dan terang... Menerawang jauh dengan kerapuhan... Berharap angin berhembus dari lautan... Yang akan menggapai bahagia kehidupan...
Balasan dariku untukmu
Sang angin pernah berbisik padaku Menghembuskan nafas di sekujur tubuhku membuatku terpana akan rasa yang menjalar di permukaan kulit 'Kebahagiaan dariku hanya sesaat akan kau rasa.'
Rasa nyaman itu mengelilingiku Kurasa bahagiaku hanya sesaat Kemudian sang angin beranjak pergi Aku kembali terdiam dalam panas dan senyap Dia benar... bahagianya dia hanya sekejap akan kurasa
Lantas di mana aku mencari kebahagiaanku yang sebenarnya? Aku berjalan menyusuri pantai Di mana angin terus bertiup tanpa henti Kebahagiaan yang tak akan pernah habis Tapi angin dari laut membuat kulit terasa lengket dan tidak nyaman
Lalu aku kembali berpikir di mana aku harus mencari kebahagiaanku Aku berjalan di puncak gunung Di mana angin bertiup lantang dan membuatku nyaman Kebahagiaan yang kucari akan selalu mengelilingiku Tapi angin di puncak gunung membuat tubuhku membeku
Kuputuskan untuk membuat anginku sendiri Menaiki kendaraan bermotor Angin yang akan terus menerpa wajahku Tapi belaiannya tidak lembut Membuat wajahku kotor malah masuk angin
Mengipasi tubuh seharian dengan kipas angin Aku tidak merasa lengket Tidak mengotori wajahku Tidak membuatku beku Tapi aku berakhir dengan paru-paru basah
Aku membiarkan tubuhku di bawah angin AC yang menyejukkan Katanya dilengkapi dengan ion anti kuman dan bakteri Udaranya sejuk Sedikit aku merasa kedinginan, aku bisa bergelung nyaman dalam selimut Ketika panas menampar, aku bisa menantang anginnya Tapi imbasnya... Listrik di rumah jadi ampun-ampunan. Karena terlalu nyaman aku jadi malas bergerak, tubuhku membatu Banyak penyakit lebih sering menghampiri
Aku hampir menyerah ketika kusadari Berbagai macam angin di luar sana Semua memberi kebahagiaan dengan konsekuensi Tapi jika kamu tidak sendiri... Konsekuensi itu tidaklah berat
Jika teman dalam kehidupanmu tidak ada Kamu masih memiliki mutiara kehidupanmu yang akan menemanimu hingga tua Kamu masih memiliki sahabat yang akan mengisi hari-harimu Kamu masih memiliki aku yang mau mendengarkanmu
Meski nanti arah kehidupan kita berbeda Tapi aku masih akan tersenyum padamu Mengulurkan tangan untuk memberimu angin kebahagiaan Meski berat Meski enggan Jika kita berbagi... Semua itu akan baik-baik saja
Mutiara-mutiara hatimu Seluruh sahabatmu Aku... Kami semualah angin kebahagiaan dalam kehidupanmu yang sesungguhnya
Tawamu Tangismu Amarahmu Seluruh emosimu Itu adalah kebahagiaan dirimu
Mungkin kupikir aku ngerti ya... hehehehe... tapi itu arti yang kutangkap dari sebaris kalimat dari mbak.. I hope this note... will be last long... (Even if you don't read my reply note)